Iknnews.co, Samarinda – Kota Samarinda kembali dilanda banjir setelah diguyur hujan deras sejak Selasa pagi (27/5/2026). Hujan yang mulai turun sekitar pukul 08.00 WITA langsung menyebabkan genangan di sejumlah kawasan, dengan ketinggian air bervariasi antara 50 hingga 100 cm.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda menyebut situasi ini semakin parah akibat fenomena pasang besar Sungai Mahakam yang menghambat laju air menuju hilir. Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan sejak pagi terpantau tinggi, bahkan tergolong ekstrem di beberapa wilayah.
“Curah hujan berkisar antara 53 hingga 85 mm per jam, terutama di wilayah Samarinda Ulu dan Samarinda Utara. Ini langsung berdampak pada genangan yang cukup cepat terbentuk di beberapa kawasan,” ungkapnya.
Pasang besar yang bersamaan terjadi di Sungai Mahakam memperburuk situasi. Fenomena aliran balik atau backwater dari sungai utama ke anak-anak sungai seperti Karang Mumus, Karang Asam Kecil, dan Karang Asam Besar menyebabkan air tertahan dan meluap ke permukiman.
“Karena volume air di sungai tak bisa langsung dialirkan ke hilir, maka air melimpas ke dataran rendah,” ucap Suwarso.
Sejumlah titik genangan terpantau di wilayah Jalan Dr. Soetomo (Panjaitan), Kebon Agung, simpang empat Lembuswana dan Sempaja. Di kawasan Palaran, BPBD juga mencatat terjadinya longsor kecil yang diduga akibat struktur tanah yang labil dan jenuh air. Wilayah dengan dampak cukup berat mencakup Kecamatan Samarinda Utara, Palaran, Sambutan, dan Samarinda Ilir.
BPBD menyebut bahwa hampir semua sungai kecil di kota kini dalam kondisi penuh (full bank), sehingga tidak mampu lagi menampung limpahan air hujan maupun aliran balik dari Mahakam. Kondisi ini menyebabkan air meluap ke jalan dan lingkungan permukiman.
Sementara itu, pemantauan terhadap ketinggian muka air dari beberapa titik AWLR menunjukkan beragam status. Bendungan Benanga masih tercatat dalam kondisi normal, namun di Pondok Surya Indah sudah mencapai status awas. Beberapa titik lain seperti Sungai Piring, Muang Dalam, Bengkuring, dan Talang Sari berada pada status siagah hingga waspada.
Menanggapi kondisi tersebut, BPBD Kota Samarinda telah menetapkan status siaga dan mengerahkan seluruh sumber daya. Mobil evakuasi, kendaraan dalmas, serta perahu karet telah disiagakan di sejumlah titik strategis untuk membantu proses penyelamatan apabila diperlukan.
“Tim kami sudah tersebar di lapangan. Logistik dan jalur komunikasi untuk laporan warga juga kami aktifkan selama 24 jam,” tegas Suwarso.
BPBD juga mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan wilayah rendah, untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lanjutan.
“Segera evakuasi jika kondisi memburuk. Jangan tunggu air naik lebih tinggi. Utamakan keselamatan,” pungkasnya.
Penulis: Rara
Editor: Re
![]()










