Iknnews.co, Bontang – PT Kaltim Parna Industri (KPI) bersama dengan Dinas Kesehatan adakan kegiatan sosialisasi dan screening tes HIV/Aids, TBC dan Mental Health serta melakukan cek kesehatan bersama di City Mall Bontang dan dihadiri langsung oleh Walikota Bontang, Neni Moerniaeni beserta pejabat instansi lainnya pada Rabu, (30/04/2025).
Kegiatan yang dilakukan oleh PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan Dinas Kesehatan ini dimulai dengan pengambilan darah untuk cek kesehatan kemudian sambutan dari direktur PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan walikota Bontang dan dilanjutkan pemberian materi. Kegiatan ini ditujukan bagi seluruh sekolah tingkat SMA/SMK yang ada di kota Bontang.
Danny Anggara selaku Quality, Safety, Helath, Environment (QSHE) manager PT Kaltim Parna Industri (KPI) mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah program berkelanjutan dan sudah diadakan di tahun sebelumnya.
“Jadi ini sebenarnya programnya berkelanjutan sekali karena memang dari program yang sama udah pernah kita lakukan, tapi kita waktu itu menyasar untuk tempat publik di pasar. Jadi kita bekerja sama dengan UPT pasar Rawa Indah. Kita mengundang seluruh pelaku pasar yang ada di sana dan mensosialisasikan hal yang sama karena memang tempat ini ada potensi kerentangan terjadi penularan terkait dengan TB” ucap Danny Anggara.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kasus HIV yang ada di kota Bontang ada 7417 dan bertahan di angka tersebut dan tidak jatuh dalam penyakit AIDS. Beliau juga mengungkapkan bahwa ibu hamil yang baru melakukan pemeriksaan di setiap puskesmas akan di periksa secara tri eliminasi.
“Jadi kasus HIV di kota Bontang ada 7417. Ini sebetulnya keberhasilan kenapa karena kita bisa mempertahankan orang dengan HIV positif tidak jatuh kedalam AIDS, kalau sudah jatuh kedalam AIDS itu meninggal. Jumlahnya ada 5 orang tahun lalu, nah ini kita pertahankan. Alhamdulillah pemerintah kota Bontang disetiap puskesmas, ibu-ibu hamil yang baru memeriksakan kehamilannya semuanya kita periksa tri eliminasi untuk menurunkan tiga kasus yang cenderung meningkat yaitu HIV kemudian juga hepatitis dan syphilis” tutup Neni Moerniaeni.
Penulis: Zulhijjah
![]()










