Iknnews.co, Muara Muntai Ilir – Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Arifadin Nur, mengalami insiden kekerasan saat tengah menggelar acara halalbihalal bersama warga di kediamannya pada Minggu (8/6/2025). Acara yang awalnya berlangsung dalam suasana kekeluargaan mendadak berubah menjadi mencekam akibat serangan mendadak dari sekelompok orang tak dikenal.
Menurut penuturan Arifadin, kegiatan tersebut merupakan bentuk silaturahmi sederhana pasca-Iduladha yang melibatkan perangkat desa, ketua RT, BPD, Linmas, serta para ibu dan anak-anak warga sekitar. Mereka berkumpul untuk memasak dan berbagi kebersamaan dalam suasana lebaran.
Namun suasana hangat itu sontak berubah ketika sekelompok massa datang dan menyerang rumahnya tanpa peringatan. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan di sejumlah bagian rumah dan menimbulkan luka fisik pada Arifadin.
“Orang-orang itu datang dan langsung menyerbu. Kaca rumah pecah, saya pun ikut dihajar. Mereka menyangka pertemuan itu terkait Pelindo,” ucapnya saat ditemui awak media, Senin (9/6/2025).
Ia menduga, penyerangan itu dipicu oleh kesalahpahaman mengenai kehadiran BUMN Pelindo di wilayah desa. Ia menyebut, ada pihak-pihak yang menilai dirinya mendukung proyek perusahaan negara itu, sehingga dijadikan sasaran.
Arifadin menjelaskan, rencana masuknya Pelindo ke wilayah Muara Muntai Ilir bukan inisiatif desa, melainkan bagian dari program nasional yang kebetulan menyentuh kawasan administratif desa mereka.
“Ini bukan permintaan dari kami di desa. Pelindo datang sebagai bagian dari kebijakan pusat, dan yang diakses memang wilayah kami. Tapi itu bukan atas dasar kemauan pribadi,” tegasnya.
Ia juga menduga, ada kelompok tertentu yang merasa terancam secara ekonomi, terutama mereka yang selama ini menjalankan aktivitas ilegal di kawasan tersebut. Kemungkinan mereka menganggap proyek Pelindo akan mengganggu mata pencaharian yang telah mereka jalani.
Atas kejadian ini, Arifadin berencana menempuh jalur hukum agar pelaku penyerangan dapat diusut tuntas. Ia juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya.
Redaksi
![]()










