IKNNews.co, Internasional – Dunia pertahanan internasional kembali bergelora usai Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mengumumkan kesepakatan strategis antara Ankara dan Jakarta: pembelian serta produksi bersama 48 unit pesawat tempur generasi kelima KAAN dengan nilai kontrak mencapai Rp162 triliun.
Kabar ini disampaikan langsung Erdoğan melalui akun media sosial resminya @RTErdogan, Selasa (10/6/2025), yang menyebut kesepakatan tersebut sebagai langkah monumental dalam sejarah industri pertahanan kedua negara.
“Saya ingin berbagi dengan bangsa saya perkembangan yang sangat penting dan positif mengenai pesawat tempur nasional kita, KAAN. Dalam perjanjian yang kami tandatangani dengan sahabat dan saudara kami Indonesia, 48 KAAN akan diproduksi di Turki dan diekspor ke Indonesia,” tulis Erdogan.
Ia menambahkan, proyek ini tak hanya sebatas ekspor, namun juga bentuk kolaborasi nyata. Kemampuan lokal Indonesia akan turut dilibatkan dalam proses produksi, membuka peluang besar bagi transfer teknologi dan peningkatan kapasitas industri pertahanan dalam negeri.
Mengenal KAAN: Jet Tempur Canggih Penantang F-35
KAAN merupakan jet tempur generasi kelima buatan Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ), yang dikembangkan untuk menggantikan armada F-16 Turki dan masuk dalam kelas elite pesawat siluman seperti F-35 Lightning II (AS) dan Su-57 (Rusia).
Beberapa fitur teknis unggulan KAAN antara lain:
Kemampuan Siluman (Stealth): Desain bodi dan lapisan permukaan yang menyerap radar, membuat KAAN sulit dideteksi sistem pertahanan lawan.
Kecepatan dan Jangkauan: KAAN dirancang mampu terbang dengan kecepatan Mach 1,8 dan memiliki radius tempur hingga 1.100 kilometer.
Twin Engine Power: Ditenagai dua mesin yang memungkinkan daya dorong besar dan manuver tinggi di udara.
Avionik Modern: Menggunakan sistem radar AESA (Active Electronically Scanned Array), sensor inframerah, dan kokpit digital full glass berteknologi tinggi.
Multirole Capability: Dapat menjalankan berbagai misi seperti superioritas udara, serangan darat presisi, hingga intelijen dan pengintaian.
Pesawat tersebut diproyeksikan menjadi andalan Turki dalam memperkuat pertahanan udara regional, sekaligus memperluas pengaruh industri alutsista Turki ke kancah global.
Indonesia Jadi Mitra Strategis Produksi KAAN
Erdoğan juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang menurutnya memainkan peran kunci dalam terwujudnya kerja sama ini.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada rekan saya yang terhormat, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang memiliki andil besar dalam penandatanganan kesepakatan tersebut dengan tekad yang nyata,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia sendiri belum merilis pernyataan resmi, namun sinyal kerja sama industri pertahanan dengan Turki sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam proyek kendaraan lapis baja dan drone.
Kesepakatan ini tidak hanya membuka jalan bagi peningkatan kualitas alutsista nasional, tetapi juga mendorong kemandirian dan kedaulatan pertahanan Indonesia di masa depan. Dengan pelibatan kemampuan produksi dalam negeri, Indonesia diharapkan mampu menyerap teknologi canggih dan memperkuat posisi strategisnya di kawasan Asia-Pasifik.
Bukan Sekadar Jet, Tapi Simbol Era Baru
Erdoğan menutup pernyataannya dengan harapan besar terhadap masa depan industri pertahanan negaranya dan kerja sama internasional yang makin kuat.
“Saya mendoakan agar semua perusahaan yang telah dan akan terus kita dukung bisa menjadikan industri pertahanan kita semakin kokoh, dan kepada saudara-saudaraku yang berkecimpung di industri pertahanan, saya sampaikan terima kasih,” ungkapnya.
Jet tempur KAAN akan menjadi lebih dari sekadar pesawat. Melainkan merupakan simbol kekuatan, kolaborasi strategis, dan kebangkitan teknologi militer negara berkembang. Dan bagi Indonesia, ini adalah momentum penting menuju kemandirian pertahanan sejati.
Redaksi
![]()










