IKNNews.co, Pekanbaru – Penunjukan Ida Yulita Susanti sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Riau menuai penolakan keras dari Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957 (Hima Kosgoro 1957) DPD I Riau. Penolakan ini disuarakan langsung oleh Ketua Umum Ahmad Zikri yang menilai penunjukan tersebut mencederai prinsip dasar kaderisasi dan semangat pengabdian dalam tubuh organisasi.
Menurut Zikri, Ida Yulita Susanti tidak memiliki rekam jejak dalam struktur maupun aktivitas Kosgoro 1957, baik di tingkat daerah maupun nasional. Ia bahkan menyebut bahwa keputusan ini terkesan dipaksakan dan sarat kepentingan politik, bukan hasil dari proses kaderisasi yang sehat.
“Penunjukan ini tidak masuk akal. Ida Yulita Susanti bukan kader internal dan tidak pernah punya sejarah berjuang bersama Kosgoro 1957. Ini bukan sekadar soal jabatan, ini soal marwah organisasi,” tegas Zikri.
Keputusan Sepihak Tanpa Proses Musyawarah
Hima Kosgoro 1957 Riau juga mempertanyakan mekanisme penunjukan PLT yang dilakukan secara tiba-tiba, tanpa melibatkan struktur daerah. Mereka menilai Pengurus Pusat mengabaikan etika organisasi dan tidak menjalankan asas kolektif kolegial yang seharusnya menjadi pedoman.
“Kalau ini keputusan darurat, daruratnya di mana? Kenapa bukan kader internal yang diangkat? Kami punya banyak kader senior yang selama ini berjuang dan layak dipercaya,” ujar Zikri menambahkan.
Kekecewaan dan Kecurigaan Terhadap Motif Politik
Zikri menyebut bahwa langkah sepihak ini memunculkan kekecewaan mendalam di kalangan kader muda. Bahkan, ia menduga kuat ada motif politik di balik penunjukan tersebut yang justru berisiko merusak integritas Kosgoro 1957 sebagai organisasi ideologis.
“Kami bukan boneka. Kami yang di daerah sudah bertahun-tahun menjaga eksistensi Kosgoro, tapi justru diabaikan. Apakah pusat masih peduli pada semangat juang kader atau hanya sibuk bagi-bagi jabatan untuk kepentingan politik sesaat?” tegasnya.
Hima Kosgoro Riau memperingatkan bahwa jika keputusan ini tetap dijalankan, gelombang protes dan ketidakpercayaan dari akar rumput tak terelakkan. Mereka menilai, organisasi tidak boleh dikendalikan oleh keputusan sepihak yang mencoret prinsip perjuangan kolektif.
Tiga Tuntutan kepada Pengurus Pusat Kosgoro 1957
Sebagai respons tegas terhadap penunjukan ini, Hima Kosgoro 1957 DPD I Riau menyampaikan tiga tuntutan penting:
- Cabut penunjukan Ida Yulita Susanti sebagai PLT PDK Riau. Sosok tersebut tidak memiliki rekam jejak organisasi yang layak.
- Angkat kader murni Kosgoro 1957 yang sudah terbukti berjuang melalui proses kaderisasi dan disepakati melalui musyawarah.
- Hentikan kebijakan sepihak pusat tanpa konsultasi daerah. Daerah bukan objek, tapi subjek penting dalam struktur organisasi.
Menjaga Marwah Organisasi dari Kepentingan Elit
Di akhir pernyataannya, Ahmad Zikri menegaskan bahwa kader muda Kosgoro 1957 di Riau tetap berkomitmen menjaga nilai-nilai dasar organisasi. Mereka tidak menolak perubahan, tapi menolak pengkhianatan terhadap cita-cita pendiri Kosgoro.
“Kosgoro 1957 bukan tempat transaksional politik. Ini rumah besar kader yang dibangun dengan idealisme dan loyalitas. Kami akan jaga itu sampai titik akhir,” tegas Zikri.
Redaksi
![]()










