Iknnews.co, Bontang – Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika laka. Lantunan talbiyah penuh haru mengiringi pelepasan calon jemaah haji asal Kota Bontang tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, Kamis (22/5/2025) malam di Pendopo Wali Kota.
Pelepasan yang dimulai pukul 18.00 WITA itu dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bontang, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bontang, Ketua MUI, serta sejumlah tokoh dan pejabat dari kelurahan, kecamatan, hingga perangkat daerah.
Sebelum prosesi pelepasan, para jemaah melaksanakan salat Magrib, salat hajat, dan salat Isya berjamaah. Kegiatan ditutup dengan pembacaan Surat Yasin bersama, mengingat malam itu bertepatan dengan malam Jumat dan menjadi momen terakhir kebersamaan sebelum keberangkatan.
Kepala Kemenag Bontang, Muhammad Hamzah, menjelaskan bahwa tahun ini terdapat 151 calon jemaah haji asal Bontang. Dari jumlah tersebut, 15 orang melakukan mutasi keluar daerah dan akan bergabung dengan kloter sesuai domisili mereka. Sementara itu, terdapat enam jemaah dari luar daerah yang mutasi masuk dan berangkat melalui Bontang.
“Total yang diberangkatkan dari Bontang sebanyak 142 jemaah reguler, dua petugas kesehatan haji (TKHI), dan satu pembimbing ibadah haji (TPIHI),” ungkap Hamzah.
Dalam suasana penuh haru, Hamzah turut menyebutkan rentang usia jemaah tahun ini, dari yang termuda hingga tertua.
“Paling tua Ibu Sumiati, kelahiran 1946, usianya 83 tahun. Yang termuda bernama Lutful, kelahiran 1997, berusia 28 tahun. Sisanya rata-rata berusia 50-an tahun,” jelasnya.
Hamzah menambahkan, sebagian besar jemaah tahun ini telah menunggu selama 13 tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji. Keberangkatan dijadwalkan pada 29 Mei 2025 dari Pendopo Wali Kota, dan kepulangan diperkirakan 42 hari setelahnya melalui embarkasi Balikpapan.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang hadir mewakili Wali Kota Neni Moerniaeni, menyampaikan pesan agar para jemaah menjaga nama baik daerah selama di Tanah Suci. Ia juga mengimbau agar jemaah saling tolong-menolong, saling mengingatkan, dan menjaga kesabaran dalam setiap kondisi.
“Kita semua mendoakan agar para jemaah diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah, dilindungi selama di sana, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat wal afiat,” tutupnya.
Penulis: Manda Wulandari
Editor: Re
![]()










