Iknnews.co, Bontang – Menanggapi wacana pemblokiran aplikasi transportasi online di Kalimantan Timur, pihak Maxim Indonesia selaku aplikator layanan transportasi daring memberikan klarifikasi dan menyatakan kesiapan untuk berdialog dengan pemerintah.
Yuan Ifdal Khoir, PR Specialist Maxim Indonesia, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga komunikasi terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra pengemudi, dan pengguna.
“Kami siap untuk terlibat dalam dialog terbuka dan kooperatif dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur guna mencari solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan bersama,” ujar Yuan dalam keterangan tertulis yang dikirim melalui WhatsApp pada Kamis (22/5/2025).
Ia menambahkan, Maxim selalu kooperatif dalam menerima undangan pertemuan resmi, baik melalui surat maupun korespondensi digital. Namun, terkait undangan rapat yang disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya, pihaknya menyebut baru menerima undangan setelah acara dimulai.
“Akibatnya, kami tidak dapat menghadiri pertemuan tersebut karena undangan disampaikan terlalu terlambat,” ungkapnya.
Terkait pembahasan penyesuaian tarif transportasi online dalam pertemuan itu, Yuan menjelaskan bahwa Maxim telah lebih dulu mengirimkan surat edaran resmi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 20 Mei 2025. Surat tersebut berisi penjelasan dasar penetapan tarif yang mereka terapkan.
“Prinsipnya, Maxim telah menetapkan dan mematuhi tarif sesuai dengan Keputusan Gubernur yang berlaku. Kami berharap dapat segera berdialog langsung dengan pemerintah untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut,” tuturnya.
Maxim menegaskan komitmennya untuk mendukung terciptanya ekosistem transportasi daring yang berkelanjutan dan berfungsi optimal di Kalimantan Timur.
Penulis: Zulhijjah
Editor: Re
![]()










