Iknnews.co, Bontang – Empat program utama menjadi sorotan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang 2025-2029. Hal tersebut dikemukakan anggota DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan.
Dalam agenda yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (19/5/2025) tersebut, Agus memaparkan, ke empat program yang menjadi prioritas ini berhubungan dengan infrastruktur, baik sarana maupun prasarana.
Pertama, pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan Loktuan ke Tanjung Limau dan Bontang Kuala ke Tanjung Laut. Program ini dinilai penting untuk mendukung mobilitas dan konektivitas antarkawasan.
Kedua, upaya mitigasi banjir. Menurut Agusriansyah, persoalan banjir harus dikaji secara serius. Ia mendukung solusi yang ditawarkan Wali Kota, yakni pembangunan waduk dengan sistem empat pintu yang dibuka secara bergantian, serta perlunya relokasi warga guna mengurangi dampak sampah terhadap sistem drainase.
Ketiga, pembebasan lahan di wilayah Kota Selambai yang selama bertahun-tahun telah digunakan masyarakat secara tidak resmi. Ia mendorong agar kawasan tersebut bisa difasilitasi secara legal untuk masyarakat.
Keempat, penguatan sektor UMKM dan pariwisata. Ini dianggap strategis untuk mempersiapkan Bontang dalam menghadapi era pasca energi dan pupuk, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya perlindungan wilayah pesisir dari dampak perubahan iklim. Menurutnya, pembangunan tanggul atau turap untuk mencegah abrasi harus masuk dalam agenda pembangunan.
“Saya rasa butuh dianalisis titik-titik mana yang perlu dipasangi tanggul atau turap agar tidak terkena abrasi air laut,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bontang Kuala, Jafar, berharap pembangunan lima tahun ke depan dapat terealisasi sesuai visi-misi Wali Kota. Menurutnya, penanganan banjir rob yang kerap mengganggu aktivitas warga setempat cukup krusial, termasuk anak-anak yang bersekolah.
“Permohonan kami dari masyarakat Bontang Kuala adalah penanganan banjir rob. Ini sangat berdampak terutama pada anak-anak sekolah. Kami harap segera ada solusi,” tutupnya.
Sebagai informasi, acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni serta sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, dan akademisi.
Penulis: Zulhijjah
Editor: Re
![]()










