Iknnews.co, Bontang – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) adakan kegiatan pengembangan kapasitas usaha akbar “Kick Off Bulan Literasi Keuangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan)” di Pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang yang dihadiri langsung oleh Walikota Bontang beserta pejabat lainnya pada Kamis, 03/05/2025.
Kegiatan dimulai dari pemberian materi, lalu di lanjutkan sambutan dari pimpinan cabang Permodalan Nasional Madani PNM Balikpapan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta sambutan dari perwakilan walikota Bontang (Asisten II Perekonomian dan Pembangunan).
Pimpinan cabang Permodalan Nasional Madani (PNM) Balikpapan, Syafri Riansyah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan 3 modal bantuan ke pelaku usaha seperti bantuan modal secara finansial, bantuan modal secara intelektual, serta mengantarkan para nasabah untuk studi banding ke berbagai negara.
“Kami memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha ada 3 modal. Yang pertama bantuan modal secara finansial, bantuan modal secara intelektual malalui pendampingan, pelatihan, pembinaan, pengemasan produk, sampai kami mengantarkan para nasabah kami untuk melakukan studi banding ke berbagai negara” ucap Syafri Riansyah.
Syafri Riansyah juga mengungkapkan bahwa di Kota Bontang kurang lebih ada 3000 nasabah aktif dengan total penyaluran sudah mencapai 9000 nasabah.
“Untuk di Kalimantan Timur sendiri kami sekarang aktif ada 70.000. Kalau kita hitung yang sudah naik kelas, yang sudah berhenti, total penyaluran kami sudah mencapai 1,2 triliun atau 370.000 nasabah se- Kalimantan Timur. Untuk di Konta Bontang sendiri yang aktif di 3 tahun kantor berdiri kurang lebih ada 3000 nasabah aktif, lalu kita hitung dengan total penyaluran itu sudah mencapai 9000 nasabah” ucap Syafri Riansyah.
Selanjutnya Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Parjiman mengungkapkan bahwa berdasarkan survei nasional terbaru tahun 2025 tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mengalami peningkatan dibanding dengan tahun sebelumnya dimana peningkatan indeks inklusi itu lebih besar daripada peningkatan indeks literasi.
“Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan terbaru tahun 2025 yang baru dirilis satu hari yang lalu menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan ini mencapai 66,46%. Ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya di tahun 2024 sebesar 65,43%. Sementara itu tingkat inklusi atau pemanfaatan jasa produk keuangan ini juga meningkatkan menjadi 80,51% yang sebelumnya 75,02%” ucap Parjiman.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Kota Bontang, Lukman menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terlibat dalam menunggu literasi inklusi keuangan masyarakat khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kota Bontang.
“Atas nama pemerintah kota Bontang saya mengapresiasi kolaborasi luar biasa antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bursa efek Indonesia, DPR Bontang dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang bersatu dengan misi mulia untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kota Bontang” tutup Lukman.
Penulis: Zulhijjah
![]()










