MEDIARAKYATKALTIM.id, Bontang – Keprihatinan itu terkait gas elpiji 3 kilogram yang langkah didapatkan oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Menurutnya gas elpiji 3 kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat penghasilan rendah, sedangkan gas elpiji 5,5 kilogram atau 12 kilogram hanya diperuntukkan masyarakat yang kaya
“Informasi masyarakat, gas melon sering habis, kemungkinan itu masyarakat yang kaya sering beli gas elpiji 3 kilogram,” ujarnya, Minggu (7/7/2024).
Dengan begitu, dirinya menekankan bahwa gas elpiji 3 kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat penghasilan rendah. Jika ada masyarakat kaya yang mengunakan berarti itu tidak punya hati nurani.
“Yang kaya harus konsisten gunakan elpiji 5,5 kilogram atau 12 kilogram. Jangan beli lagi gas melon,” tegasnya.
Dikatakan BW -sapaan akrabnya, pola distribusi gas elpiji 3 kg sudah ditetapkan berdasarkan kuota yang jumlahnya sudah ditetapkan sejak awal.
Namun demikian, politik NasDem juga menekankan fungsi pemerintahan terutama terkait pola distribusi harus ditingkatkan. Agar penggunaannya lebih tepat sasaran.
“Momen tertentu pasti langka. Kami berharap hal ini tidak akan terulang lagi,” imbuhnya.
Lebih jauh lagi, BW menyatakan seharusnya sudah tidak ada lagi kelangkaan. Terlebih saat ini, Bontang juga memiliki jaringan gas (Jargas) yang langsung dialirkan ke rumah-rumah warga.
“Bila perlu pemerintah segera membagikan lagi Jargas untuk masyarakat,” tutupnya.
![]()










