Video Anak Menangis Tak Bisa Sekolah Ternyata Settingan, Polisi Ungkap Dugaan Judi Online

- Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:31 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Video yang sebelumnya viral di media sosial. (Dok. Tangkapan layar Rikson/terduga pelaku)

Video yang sebelumnya viral di media sosial. (Dok. Tangkapan layar Rikson/terduga pelaku)

IKNNews.co, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah – Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah laki-laki menangis karena tidak bisa bersekolah mendadak viral dan menyita perhatian publik. Dalam video berdurasi 37 detik itu, sang anak menangis sambil duduk di samping ayahnya yang disebut-sebut lumpuh dan tidak mampu menyekolahkan anaknya.

Namun setelah ditelusuri, ternyata kisah dalam video tersebut tidak sesuai fakta. Dilansir dari detikSulsel, polisi menyatakan video itu merupakan hasil rekayasa yang dilakukan oleh sang ayah, Rikson Lawadang. Tujuannya tak lain untuk menarik simpati warganet.

Kapolsek Una-Una, AKP Mustarim Abbas mengungkapkan bahwa anak berinisial G (12) itu sebenarnya tidak mengalami kesulitan untuk bersekolah. Bahkan, menurutnya, anak tersebut disebut malas bersekolah dan seharusnya sudah duduk di bangku SMP.

“Itu sebenarnya semacam film yang disusun. Informasi dari tetangga menyebut semua itu diarahkan. Anaknya disuruh menangis agar tampak menyedihkan,” ujar Mustarim, dilansir dari detiksulsel.

Baca Juga :  Tangis Galang Viral, Bocah 12 Tahun di Tojo Una-Una Ingin Sekolah tapi Ayah Lumpuh dan Tak Punya Uang

Menurut keterangan pihak kepolisian, video serupa sebelumnya juga pernah dibuat menjelang Lebaran. Kala itu, Rikson meminta bantuan untuk membeli baju Lebaran dan berhasil mendapatkan donasi.

Namun yang mengejutkan, hasil bantuan yang diterima justru diduga digunakan untuk berjudi secara daring. Mustarim mengatakan pihaknya mengantongi bukti kuat adanya aktivitas deposit ke situs judi online yang mencapai nominal besar.

“Dia melakukan deposit sampai Rp10 juta, bahkan Rp5 juta berkali-kali. Banyak sekali,” bebernya.

Lebih lanjut, Mustarim menyampaikan bahwa pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kemungkinan unsur penipuan dalam video tersebut. Bila terbukti menyebarkan konten menyesatkan yang merugikan pihak lain, maka Rikson dapat dijerat pasal hukum.

Baca Juga :  Tangis Galang Viral, Bocah 12 Tahun di Tojo Una-Una Ingin Sekolah tapi Ayah Lumpuh dan Tak Punya Uang

“Saya tidak langsung gegabah. Tapi kami sudah punya bukti terkait aktivitas judi online. Kalau konten-konten begini terus dilakukan dan memakan korban, itu bisa masuk penipuan,” katanya.

Sementara itu, nasib anak tersebut kini ditangani oleh anggota DPRD Tojo Una-una, Jafar M Amin. Ia mengaku telah mengambil alih pengasuhan anak itu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa eksploitasi.

“Anaknya sekarang sudah saya bawa dan saya asuh. Saya hanya bisa tertawa melihat situasi seperti ini,” ungkap Jafar.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi publik untuk tidak mudah tergerak oleh narasi viral di media sosial tanpa verifikasi. Aparat kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyebarkan konten yang belum tentu sesuai kenyataan.

Redaksi

Loading

Berita Terkait

Tangis Galang Viral, Bocah 12 Tahun di Tojo Una-Una Ingin Sekolah tapi Ayah Lumpuh dan Tak Punya Uang
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:31 WITA

Video Anak Menangis Tak Bisa Sekolah Ternyata Settingan, Polisi Ungkap Dugaan Judi Online

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:10 WITA

Tangis Galang Viral, Bocah 12 Tahun di Tojo Una-Una Ingin Sekolah tapi Ayah Lumpuh dan Tak Punya Uang

Berita Terbaru

news-0612-mu

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

8881

8882

8883

8884

8885

8886

8887

8888

8889

8890

8891

8892

8893

8894

8895

8941

8942

8943

8944

8945

8946

8947

8948

8949

8950

8952

8953

8954

8955

9001

9002

9003

9004

9005

9006

9007

9008

9009

9010

9011

9012

9013

9014

9015

10031

10032

10033

10034

10035

10036

10037

10038

10039

10040

10041

10042

10043

10044

10045

8896

8897

8898

8899

8900

8956

8957

8958

8959

8960

8961

8962

8963

8964

8965

8966

8967

8968

8969

8970

9016

9017

9018

9019

9020

9021

9022

9023

9024

9025

9026

9027

9028

9029

9030

10046

10047

10048

10049

10050

10051

10052

10053

10054

10055

10056

10057

10058

10059

10060

8971

8972

8973

8974

8975

8976

8977

8978

8979

8980

8981

8982

8983

8984

8985

9031

9032

9033

9034

9035

9036

9037

9038

9039

9040

9041

9042

9043

9044

9045

8866

8867

8868

8869

8870

8871

8872

8873

8874

8875

8876

8877

8878

8879

8880

8996

8997

8998

8999

9000

9046

9047

9048

9049

9050

9051

9052

9053

9054

9055

10061

10062

10063

10064

10065

10066

10067

10068

10069

10070

10001

10002

10003

10004

10005

10006

10007

10008

10009

10010

10011

10012

10013

10014

10015

10016

10017

10018

10019

10020

10021

10022

10023

10024

10025

10026

10027

10028

10029

10030

10071

10072

10073

10074

10075

10076

10077

10078

10079

10080

10081

10082

10083

10084

10085

news-0612-mu