IKNNews.co, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah – Sebuah video berdurasi 37 detik mengguncang media sosial. Dalam video tersebut, seorang bocah laki-laki berseragam SD tampak menangis histeris di sebuah rumah kayu sederhana. Bocah itu adalah Galang Rawadang (12), siswa SDN 2 Wakai, Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Tangisan Galang bukan karena nilai buruk atau dimarahi guru. Ia menangis karena diminta berhenti sekolah oleh ayahnya sendiri, Ripson Son, yang kini lumpuh dan tak memiliki biaya untuk membiayai sekolah anaknya. Video tersebut pertama kali diunggah Ripson melalui akun Facebook pribadinya dan langsung viral, memantik empati publik dari seluruh penjuru negeri.
“Pak, saya mau sekolah… saya mau jadi orang pintar,” ucap Galang yang masih menggunakan seragam merah putih dengan suara bergetar dalam video itu.
Ucapan polos namun penuh harapan itu menggema dari rumah kecil mereka, membuat banyak warganet meneteskan air mata.
Dalam video, Ripson terdengar berkata kepada anaknya, “Berhenti jo sekolah, papa bilang berhenti jo sekolah. Tidak ada uang papa ba ngongkos ngana lagi. Baru tara ada juga ngana bikin baku salah salah, baru dibully terus setiap hari. Papa juga sakit bagini, mo bikin bagaimana, eh sabar saja.”
Galang selama ini dikenal sebagai anak yang rajin dan selalu datang paling pagi ke sekolah. Meski hidup dalam keterbatasan dan harus merawat ayahnya yang lumpuh, Galang tetap menunjukkan semangat tinggi untuk belajar.
Unggahan Ripson pun dibanjiri komentar haru dan ajakan untuk membantu. Seorang warganet menulis, “Ya Allah, sekolah di mana ini? Saya mau bayar uang sekolahnya sampai Galang lulus SMA, saya sanggup.” Yang lain menyoroti kesenjangan sosial, “Gunanya bagi-bagi jam tangan mewah tapi anak-anak negeri sendiri tak bisa sekolah?”
Dalam unggahan lanjutannya, Ripson menuliskan pesan penuh haru kepada anaknya. “Dengan tidak terasa sudah 2 tahun kamu anaku merawat ayah. Kadangkala kamu berjuang keras cari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Di usia saat ini kamu paksakan diri untuk menjadi dewasa. Maafkan ayah, nak. Semoga Allah memberikan hidayah dan menjadikanmu orang yang sukses.”
Kini, netizen ramai-ramai meminta adanya penggalangan dana untuk membantu pendidikan Galang. Tak sedikit pula yang mendesak pemerintah setempat dan tokoh nasional untuk segera turun tangan menyelamatkan masa depan anak ini, yang hanya ingin satu hal sederhana: tetap sekolah.
Redaksi
![]()










