Iknnews.co, Sangatta Kutai Timur – Dalam kurun waktu sepekan terakhir, warga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), digegerkan oleh dua penemuan jasad bayi dalam kondisi tragis. Kedua kasus ini tengah diselidiki intensif oleh pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku yang diduga tega membuang bayi yang baru dilahirkan.
Kasus pertama terjadi pada Selasa siang, 27 Mei 2025, di Kanal 2, Jalan Pendidikan, Sangatta. Jasad seorang bayi ditemukan mengapung dalam tote bag berisi batu bata. Warga yang awalnya curiga dengan benda mencurigakan tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim INAFIS Polres Kutim, diketahui bahwa bayi tersebut berjenis kelamin perempuan, dengan tali pusar yang masih menempel.
“Diperkirakan lahir dalam kondisi prematur sekitar usia kandungan 7 bulan,” jelas Kasi Humas Polres Kutim, AIPTU Wahyu Winarko.
Ari-ari tidak ditemukan pada jasad tersebut, dan proses pembusukan terbilang lambat karena terendam air kanal.
Selang sepekan, kejadian serupa kembali mengejutkan warga. Kali ini, penemuan terjadi di Jalan Komando 2, Desa Sangatta Utara, pada Selasa dini hari, 3 Juni 2025. Seorang warga yang hendak membakar sampah mencium bau menyengat dari kantong plastik mencurigakan. Saat dibuka, isi kantong tersebut ternyata bukan bangkai hewan, melainkan jasad bayi manusia.
“Penemuan sekitar pukul 05.00 atau 06.00 Wita. Warga mengira itu bangkai binatang, ternyata jasad bayi yang sudah mulai membusuk. Ari-ari masih menempel dan diduga dibuang dua hingga tiga hari sebelumnya,” ungkap AIPTU Wahyu.
Kondisi jasad menunjukkan pembusukan lebih cepat karena lokasi penemuan berada di lahan terbuka dan tidak terendam air.
Petugas kepolisian segera melakukan olah TKP dan membawa jasad bayi ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Hingga kini, jenis kelamin bayi belum dapat dipastikan karena kondisi jasad yang membengkak.
Kedua kasus tersebut menambah daftar panjang peristiwa tragis pembuangan bayi di Kutim. Polisi kini tengah mendalami berbagai kemungkinan, termasuk motif pelaku dan identitas orang tua dari kedua bayi tersebut. Dugaan awal mengarah pada tindakan yang dilakukan saat tengah malam atau subuh, lantaran tidak ada saksi yang mendengar tangisan bayi.
“Proses penyidikan masih berjalan. Kami imbau masyarakat sekitar yang mungkin melihat aktivitas mencurigakan atau memiliki rekaman CCTV yang mengarah ke Gang Komando agar segera menghubungi pihak kepolisian,” tuturnya.
Pihak Polres Kutim berharap partisipasi aktif warga dapat membantu mengungkap pelaku pembuangan bayi. Aksi ini bukan hanya melanggar hukum, namun juga menyentuh sisi kemanusiaan yang paling dasar. Polisi berjanji akan menindak tegas pelaku jika berhasil diidentifikasi.
Redaksi
![]()










